Katanya, akhir-akhir ini kamu sering merasa dunia menyakitimu. Jangan khawatir, karena cintaku--aku akan selalu disampingmu. Jika pagi nanti kamu bangun tidur, kamu temukan tirai kamar terbuka, itu akulah yang membukanya. Aku harap kamu melihat embun berkilauan disapa cahaya surya.
Lalu, kamu ke kamar mandi dan nampak seember air hangat dan pakaian ganti menggantung di cantelan, itu aku yang menyiapkan. Mungkin kamu tak menyadarinya, tapi percayalah, itu aroma parfum kesukaanku. Jika kamu menemukan sebuah apel, sesisir pisang, dan segelas susu, siapa lagi yang menyediakannya kalau bukan aku. Lantas, kamu berangkat kerja dengan jalan kaki, jangan takut sendirian, karena diam-diam aku mengikutimu dari belakang, menjagamu tetap aman di keramaian.
Ketika malam menjelang, kamu sibuk chattingan dengan kekasih barumu. Aku di sampingmu, sambil sesekali membisikkan pertanyaan untuk kau ajukan ke gebetan, agar tak kehabisan topik pembicaraan. Tak jarang aku menangis, melihatmu kesepian karena ditinggal main game online.
Lalu, kamu melangkah ke belakang mes, menyepi, dan memutar lagu kesukaanmu, atau kesukaanku, sambil mengenangku. Dan kamu bernyanyi lirih. Ada yang mengikuti senandungnya, ya, itu suaraku. Jangan takut ketika kamu mendengarnya. Memang suaranya tak merdu, hehehe. Namun, tak ingatkah kau bahwa itu suara yang berhasil membuatmu terlelap setiap malam. Jika kamu mencoba mengingatnya malam itu juga, kamu juga akan terbayang wajahku, wajah lugu yang sempat kau kagumi dulu. Jangan menangis, jangan merindui aku dengan cara seperti itu. Aku akan selalu di sana. Mungkin, kamu tidak melihat kehadiranku, sebab tak semua hal bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun jangan risau, aku setia di hadapanmu, menatap matamu yang berkaca-kaca. Kalau aku memperlihatkan keberadaanku, aku khawatir kamu akan menjerit dan pingsan. Dan teman-temanmu yang menolongmu akan segera meminta Pak Kiai untuk mengusirku selama-lamanya.
Kembalilah ke kamar. Tidurlah. Tenangkan dirimu dari kecemasan dan segala gangguan. Aku akan menjagamu, sambil menyanyikan lagu kenangan kita dulu, dan sesekali mengubah liriknya untuk kuganti dengan kalimat yang kamu rindukan, semisal: aku milikmu, aku untukmu, aku mencintaimu. Sambil berharap pagi nanti, kamu terbangun dan menemukan tirai terbuka dengan segala keindahannya. Keindahan di alam nyata maupun hanya mimpi semata.
03 Maret 2020, Bekasi.
Lalu, kamu ke kamar mandi dan nampak seember air hangat dan pakaian ganti menggantung di cantelan, itu aku yang menyiapkan. Mungkin kamu tak menyadarinya, tapi percayalah, itu aroma parfum kesukaanku. Jika kamu menemukan sebuah apel, sesisir pisang, dan segelas susu, siapa lagi yang menyediakannya kalau bukan aku. Lantas, kamu berangkat kerja dengan jalan kaki, jangan takut sendirian, karena diam-diam aku mengikutimu dari belakang, menjagamu tetap aman di keramaian.
Ketika malam menjelang, kamu sibuk chattingan dengan kekasih barumu. Aku di sampingmu, sambil sesekali membisikkan pertanyaan untuk kau ajukan ke gebetan, agar tak kehabisan topik pembicaraan. Tak jarang aku menangis, melihatmu kesepian karena ditinggal main game online.
Lalu, kamu melangkah ke belakang mes, menyepi, dan memutar lagu kesukaanmu, atau kesukaanku, sambil mengenangku. Dan kamu bernyanyi lirih. Ada yang mengikuti senandungnya, ya, itu suaraku. Jangan takut ketika kamu mendengarnya. Memang suaranya tak merdu, hehehe. Namun, tak ingatkah kau bahwa itu suara yang berhasil membuatmu terlelap setiap malam. Jika kamu mencoba mengingatnya malam itu juga, kamu juga akan terbayang wajahku, wajah lugu yang sempat kau kagumi dulu. Jangan menangis, jangan merindui aku dengan cara seperti itu. Aku akan selalu di sana. Mungkin, kamu tidak melihat kehadiranku, sebab tak semua hal bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun jangan risau, aku setia di hadapanmu, menatap matamu yang berkaca-kaca. Kalau aku memperlihatkan keberadaanku, aku khawatir kamu akan menjerit dan pingsan. Dan teman-temanmu yang menolongmu akan segera meminta Pak Kiai untuk mengusirku selama-lamanya.
Kembalilah ke kamar. Tidurlah. Tenangkan dirimu dari kecemasan dan segala gangguan. Aku akan menjagamu, sambil menyanyikan lagu kenangan kita dulu, dan sesekali mengubah liriknya untuk kuganti dengan kalimat yang kamu rindukan, semisal: aku milikmu, aku untukmu, aku mencintaimu. Sambil berharap pagi nanti, kamu terbangun dan menemukan tirai terbuka dengan segala keindahannya. Keindahan di alam nyata maupun hanya mimpi semata.
03 Maret 2020, Bekasi.